"Tentu ini jadi perhatian kita untuk menjamin masyarakat untuk bisa beribadah. Gereja akan disisir sebelum ibadah dan jemaat akan diperiksa sebelum masuk. Di seluruh Indonesia, kita berlakukan demikian," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam saat jumpa pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Minggu (25/9/2011).
Demikian juga di Jakarta, sebelum masuk para jamaat akan diperiksa terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk antisipasi kejadian di Solo tidak terulang.
"Kita harapkan di Jakarta pun semua anggota Polri membantu mengamankan kegiatan ibadah masyarakat tentu dilakukan penyisiran. Kemudian sebelum masuk tentu diperiksa dulu agar tidak terulang kejadian serupa," urainya.
Hingga saat ini, imbuhnya, sudah 15 saksi diperiksa. Polisi belum menyimpulkan dari jaringan mana pelaku bom bunuh diri yang selain menewaskan pelaku juga melukai puluhan jemaat tersebut.
"Sudah 15 orang diperiksa, kita tunggu saja lagi. Kita belum tahu apakah itu JAT (jamaah ansharut tauhid) atau bukan" ujarnya.
Polisi juga masih menyelidiki apakah pelaku melakukan aksinya sendiri atau bersama dengan orang lain. "Ini masih didalami, karena masih simpang-siur," katanya.
Sumber: detiknews.com
kenapa lagi hal ini mesti terjadi...??? :(
kenapa lagi hal ini mesti terjadi...??? :(
cukup berdoa... semoga hal ini tidak terjadi lagi...dimana negara Indonesia menjunjung tinggi kebebasan beragama dan beribadah sesuai kepercayaannya...
Benar juga apa yang dikatakan beliau...bukan membicarakan masalah SARA yah....tapi saya sebagai seorang Nasrani juga tau kalau ISLAM itu bukan agama ANARKIS. Meskipun pelakunya orang Islam, pastinya agan2 kenal dengan istilah Islam KTP.
sekian dari ku :D
Kalau ada salah kata mohon maaf yah :)
sekian dari ku :D
Kalau ada salah kata mohon maaf yah :)
No comments:
Post a Comment
Thanks ! ! for leave a comment...